Edutafsi.com - Batuan merupakan sebuah kata benda yang berbeda dengan batu. Secara umum, batu dan batuan seringkali dipandang sebagai satu benda yang sama. Namun sebenarnya, keduanya adalah dua hal yang berbeda. Sebagian besar batu merupakan campuran dari beberapa mineral yang tidak mempunyai ramuan pasti sehingga antara satu batu dengan batu lainnya mungkin saja berbeda unsur penyusunnya. Sementara batuan merupakan bagian kulit bumi dalam bentuk padat yang terbentuk oleh agregasi atau pengumpulan partikel mineral. Pada kesempatan ini, edutafsi akan membahas pengelompokkan batuan berdasarkan asal usulnya.
Dilihat berdasarkan asal usulnya, secara garis besar batuan di bumi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen (batuan endapan), dan batuan malihan (batuan metamorf). Berikut akan kita bahas apa pengertian dan jenis-jenis ketiga batuan tersebut.
Berdasarkan lokasi pembekuan tersebut, batuan beku dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1). Batuan beku dalam (Plutonik)
2). Batuan beku korok (Intrusif)
3). Batuan beku luar (Ekstrusif).
#1 Batuan Plutonik
Batuan beku dalam atau plutonik adalah batuan beku yang proses pembekuannya terjadi di dalam bumi misalnya batu granit. Pembekuan tersebut terjadi secara perlahan dalam di perut bumi sehingga batuan ini biasanya seluruhnya terdiri dari kristal atau batuan berkristal penuh.
#2 Batuan Instrusif
Batuan beku korok atau batuan intrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung saat magma sudah terlepas dari dapur magma namun masih berada di lubang perjalanan (korok) menuju permukaan bumi. Contohnya batu batolit.
#3 Batuan Ekstrusif
Sementara batuan beku luar atau sering disebut batuan leleran adalah jenis batuan beku yang proses pembekuannya terjadi di luar saat magma sudah sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan batuan ekstrusif berlangsung secara tiba-tiba dan cepat. Contoh kaca batuan vulkanis dan basalt.
Baca juga : Jenis-jenis Sungai Berdasar Sumber Airnya.
Berdasarkan proses terbentuknya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1). Batuan aluvium
2). Batuan lunak
3). Batuan keras
#1 Batuan Aluvium
Batuan aluvium adalah batuan endapan yang terbentuk oleh air sungai. Bahan-bahan sedimen terangkut oleh air sungai dan diendapkan di tepi atau muara sungai sehingga batuan ini umumnya dapat ditemukan di tepian sungai. Contoh batuan aluvium adalah pasir endapan di tepi sungai.
#2 Batuan Lunak
Batuan lunak adalah batuan malihan berupa batuan muda yang sifatnya lunak misalnya lumpur lunak. Batuan muda lunak tidak dipengaruhi oleh gempa atau orogen. Keberadaan batuan muda lunak seringkali menjadi indikator adanya tambang minyak bumi.
#3 Batuan Keras
Sementara batuan tua keras adalah batuan sedimen yang terbentuk dari lumpur dan tanah liat yang ditekan menjadi satu secara alami, misalnya batu serpih. Pembentukan batuan tua keras juga dipengaruhi oleh gaya endogen sehingga umumnya batuan ini berbentuk melengkung atau terlipat.
Beberapa contoh lain batuan sedimen antaralain batuan berangkal, batuan bongkah, kerikil besar, kerikil halus, pasir kasar, pasir halus, lempung, lanau, koloid, dan sebagainya.
Batuan beku dan batuan sedimen dapat mengalami perubahan atau metamorfosa menjadi batuan malihan karena adanya pengaruh tekanan dan temperatur. Perpaduan antara tekanan yang berat dan temperatur yang tinggi selama berabad-abad, mengakibatkan batuan beku maupun batuan sedimen berubah menjadi batu malihan.
Batuan malihan banyak dijumpai dan dimanfaatkan dalam berbagai bidang di kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh batuan malihan yang paling umum antara lain batu pualam, batu sabak, batu gneiss, batu bara keras, dan pasir kuarsa.
#1 Batu Bara Keras
Batu bara keras merupakan batuan peralihan dari batu bara lunak yang mengalami metamorfosa akibat pengaruh tekanan yang besar dan temperatur yang tinggi. Batu bara keras atau granit biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
#2 Batu Pualam
Batu pualam atau batu marmer merupakan batuan malihan yang berasal dari batu kapur. Batu pualam atau batu marmer biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lantai dan dinding.
#3 Batu Gneiss
Batu gneiss adalah batuan peralihan dari batu granit. Jenis batuan ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat lantai atau bangunan monumen.
#4 Batu Sabak
Batu sabak atau dikenal juga sebagai batu tulis adalah batuan malihan yang berasal dari batu serpih. Batu sabak dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan genting dan papan tulis.
#5 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk dari batuan pasir yang mengalami metamorfosa. Pasir kuarsa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kaca dan menjadi salah satu bahan baku industri yang umum digunakan.
Demikian pembahasan singkat mengenai jenis-jenis batuan yang dapat edutafsi bagikan, semoga bermanfaat untuk proses pembelajaran. Jika konten yang anda baca berguna, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia agar kebaikan itu tidak hanya berhenti pada anda.
Buat teman-teman yang lebih suka belajar menggunakan media video, edutafsi juga sudah menyiapkan video pembelajaran tentang jenis-jenis batuan. Dukung channel Tafsi Video dengan cara berlangganan dan jangan lupa share video kita ke teman-teman anda yang lain. Terimakasih.
Dilihat berdasarkan asal usulnya, secara garis besar batuan di bumi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen (batuan endapan), dan batuan malihan (batuan metamorf). Berikut akan kita bahas apa pengertian dan jenis-jenis ketiga batuan tersebut.
A. Pengertian dan Jenis Batuan Beku
Sesuai dengan namanya, batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari hasil pendinginan batuan cair pijar atau magma yang kemudian membeku setelah letusan gunung api. Pembekuan magma dapat terjadi di dalam bumi, di perjalan ke luar bumi, atau di permukaan bumi.Berdasarkan lokasi pembekuan tersebut, batuan beku dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1). Batuan beku dalam (Plutonik)
2). Batuan beku korok (Intrusif)
3). Batuan beku luar (Ekstrusif).
#1 Batuan Plutonik
Batuan beku dalam atau plutonik adalah batuan beku yang proses pembekuannya terjadi di dalam bumi misalnya batu granit. Pembekuan tersebut terjadi secara perlahan dalam di perut bumi sehingga batuan ini biasanya seluruhnya terdiri dari kristal atau batuan berkristal penuh.
#2 Batuan Instrusif
Batuan beku korok atau batuan intrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung saat magma sudah terlepas dari dapur magma namun masih berada di lubang perjalanan (korok) menuju permukaan bumi. Contohnya batu batolit.
#3 Batuan Ekstrusif
Sementara batuan beku luar atau sering disebut batuan leleran adalah jenis batuan beku yang proses pembekuannya terjadi di luar saat magma sudah sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan batuan ekstrusif berlangsung secara tiba-tiba dan cepat. Contoh kaca batuan vulkanis dan basalt.
Baca juga : Jenis-jenis Sungai Berdasar Sumber Airnya.
B. Pengertian dan Macam-macam Batuan Sedimen
Batuan sedimen atau batuan endapan adalah jenis batuan yang terbentuk karena perombakan batuan dari suatu tempat yang kemudian mengendap di tempat lain akibat gaya erosi atau transportasi. Pengendapan tersebut umumnya terbentuk secara berlapis-lapis.Berdasarkan proses terbentuknya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1). Batuan aluvium
2). Batuan lunak
3). Batuan keras
#1 Batuan Aluvium
Batuan aluvium adalah batuan endapan yang terbentuk oleh air sungai. Bahan-bahan sedimen terangkut oleh air sungai dan diendapkan di tepi atau muara sungai sehingga batuan ini umumnya dapat ditemukan di tepian sungai. Contoh batuan aluvium adalah pasir endapan di tepi sungai.
#2 Batuan Lunak
Batuan lunak adalah batuan malihan berupa batuan muda yang sifatnya lunak misalnya lumpur lunak. Batuan muda lunak tidak dipengaruhi oleh gempa atau orogen. Keberadaan batuan muda lunak seringkali menjadi indikator adanya tambang minyak bumi.
#3 Batuan Keras
Sementara batuan tua keras adalah batuan sedimen yang terbentuk dari lumpur dan tanah liat yang ditekan menjadi satu secara alami, misalnya batu serpih. Pembentukan batuan tua keras juga dipengaruhi oleh gaya endogen sehingga umumnya batuan ini berbentuk melengkung atau terlipat.
Beberapa contoh lain batuan sedimen antaralain batuan berangkal, batuan bongkah, kerikil besar, kerikil halus, pasir kasar, pasir halus, lempung, lanau, koloid, dan sebagainya.
C. Pengertian dan Kegunaan Batuan Malihan
Batuan malihan atau batuan metamorf adalah jenis batuan yang terbentuk melalui pengaruh tekanan yang berat serta sentuhan temperatur yang tinggi di dalam bumi sehingga mengalami perubahan atau metamorfosa. Batuan malihan dapat terbentuk dari batuan beku maupun batuan sedimen.Batuan beku dan batuan sedimen dapat mengalami perubahan atau metamorfosa menjadi batuan malihan karena adanya pengaruh tekanan dan temperatur. Perpaduan antara tekanan yang berat dan temperatur yang tinggi selama berabad-abad, mengakibatkan batuan beku maupun batuan sedimen berubah menjadi batu malihan.
Batuan malihan banyak dijumpai dan dimanfaatkan dalam berbagai bidang di kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh batuan malihan yang paling umum antara lain batu pualam, batu sabak, batu gneiss, batu bara keras, dan pasir kuarsa.
#1 Batu Bara Keras
Batu bara keras merupakan batuan peralihan dari batu bara lunak yang mengalami metamorfosa akibat pengaruh tekanan yang besar dan temperatur yang tinggi. Batu bara keras atau granit biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
#2 Batu Pualam
Batu pualam atau batu marmer merupakan batuan malihan yang berasal dari batu kapur. Batu pualam atau batu marmer biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lantai dan dinding.
#3 Batu Gneiss
Batu gneiss adalah batuan peralihan dari batu granit. Jenis batuan ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat lantai atau bangunan monumen.
#4 Batu Sabak
Batu sabak atau dikenal juga sebagai batu tulis adalah batuan malihan yang berasal dari batu serpih. Batu sabak dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan genting dan papan tulis.
#5 Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk dari batuan pasir yang mengalami metamorfosa. Pasir kuarsa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kaca dan menjadi salah satu bahan baku industri yang umum digunakan.
Demikian pembahasan singkat mengenai jenis-jenis batuan yang dapat edutafsi bagikan, semoga bermanfaat untuk proses pembelajaran. Jika konten yang anda baca berguna, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia agar kebaikan itu tidak hanya berhenti pada anda.
Buat teman-teman yang lebih suka belajar menggunakan media video, edutafsi juga sudah menyiapkan video pembelajaran tentang jenis-jenis batuan. Dukung channel Tafsi Video dengan cara berlangganan dan jangan lupa share video kita ke teman-teman anda yang lain. Terimakasih.
Post a Comment