Edutafsi.com - Hai Sobat Tafsi, apakah Kalian pernah mengalami gangguan tidur? Pernah merasa nafas sesak seperti ada sesuatu yang menindihi tubuh kalian? Ingin berteriak tapi tak ada suara yang keluar? Ingin menggerakkan tangan atau kaki tapi tidak bisa? Melihat penampakan sosok seram di sekitar kamar Anda? Berusaha keras untuk bangun namun sulit?
Jika Kalian pernah merasakan beberapa fenomena yang edutafsi sebutkan di atas, mungkin kalian akan panik dan ketakukan saat berhasil bangun.
Bagi sebagian orang yang mempercayai hal mistis, fenomena seperti itu disebut tindihan, yaitu adanya makhluk halus atau jin yang menindihi kita.
Tapi, benarkah gangguan tidur tersebut adalah ulah makhluk gaib?
Gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya seolah-olah ditindih oleh sesuatu yang berat dalam dunia medis disebut sebagai sleep paralysis.
Sleep paralysis atau lumpuh tidur adalah sebuah gangguan tidur yang biasanya dialami saat akan tidur, saat terlelap, atau saat akan bangun.
Ketika mengalami gangguan ini, penderita biasanya akan merasakan tubuhnya sulit digerakkan seolah-olah lumpuh.
Fenomena lumpuhnya tubuh saat tidur itu tak jarang disertai dengan halusinasi yang membuat penderita seolah melihat sosok mengerikan.
Munculnya sosok menyeramkan inilah yang kemudian membuat beberapa orang percaya bahwa itu adalah ulah makhluk gaib.
Pada kesempatan ini, edutafsi akan mengulas informasi mengenai sleep paralysis agar Sobat Tafsi tidak lagi takut saat mengalaminya.
Saya mengalami fenomena lumpuh tidur sejak SMP dan hingga sekarang kadangkala gangguan itu masih juga datang.
Awalnya saya sangat panik sampai-sampai tidak tahu harus bagaimana sebab kejadiannya terasa begitu nyata.
Malam itu, kebetulan saya baru pulang dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan karena kelelahan, saya langsung tertidur setelah mandi.
Belum lama memejamkan mata, tiba-tiba saya terbangun karena merasa ada yang aneh. Tempat tidur saya bergoyang seperti diguncang.
Dengan perasaan takut saya berusaha bangun. Tapi saya sama sekali tidak bisa membuka mata. Kaki dan tangan juga seperti terikat.
Di sela-sela usaha saya untuk bangun, saya mendengar suara petir bergemuruh. Saya juga mendengar suara beberapa teman yang malam itu sudah pergi pengajian.
Yang membuat saya heran, teman-teman saya sudah pergi sejak sebelum saya tidur dan tentu mereka sudah berada di lokasi pengajian.
Saat berhasil bangun, saya hanya berbaring di tempat tidur tanpa berani berbuat apa-apa. Untuk keluar kamar saja tidak berani.
Satu hal yang membuat saya heran, malam itu ternyata tidak ada petir sama sekali. Dan seperti dugaan saya, teman-teman saya juga tidak ada di sana.
Beberapa hari setelah itu, saya bercerita kepada nenek tentang kejadian tersebut. Nenek pun mengatakan bahwa saya ketindihan.
Nenek berpesan agar saya selalu berusaha untuk melawan (berusaha untuk bangun) jika mengalami tindihan karena jika mengalah bisa lewat alias mati.
Tentu saja saya ketakutan. Sejak saat itu, saya beberapa kali mengalami tindihan disertai penampakan yang beranekaragam.
Mulai dari lebah, pocong, hantu tanpa kepala, suara orang, sosok pria berpakaian hitam, hingga penampakan alam yang berbeda.
Sesuai pesan nenek, saya pun selalu berusaha untuk bangun setiap kali mengalami hal itu. Usaha saya adalah menyebut nama Allah dan berusaha membuka mata.
Biasanya saya akan berhasil bangun setelah berkonsentrasi membuka mata. Begitu mata terbuka, semuanya pun berakhir.
Yang tersisa hanya tubuh yang terasa lemas seperti belum makan beberapa hari. Biasanya saya akan langsung duduk dan berusaha tidak tidur untuk beberapa waktu.
Baca juga : Kemana Perginya Bulan di Siang Hari?
Setelah lulus SMP dan mulai mengenal internet, saya akhirnya mencari informasi mengenai tindihan dan saat itulah saya mengenal istilah sleep paralysis.
Menurut beberapa sumber yang saya baca saat itu, sleep paralysis adalah gangguan tidur yang cukup umum dialami oleh manusia.
Gangguan ini umumnya tidak berbahaya karena hanya akan berlangsung beberapa detik atau menit saja dan penderita akan segera terbangun.
Adanya penampakan selama fenomena ini berlangsung kemungkinan besar adalah halusinasi karena otak sudah bangun sebelum tubuh bangun.
Sleep paralysis terjadi ketika mekanisme otak dan tubuh tumpang tindih dan keduanya tidak berjalan selaras saat kita tidur.
Hal itu menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM. Saat itu terjadi, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur setengah sadar.
Itu sebabnya, kita merasa sudah bangun tetapi tubuh terasa kaku dan sulit digerakkan. Hanya ada fikiran yang mengawang entah kemana.
Sederhananya, sleep paralysis seperti mimpi buruk. Hanya saja, kita bermimpi ketika kita sudah bangun sehingga terasa begitu nyata.
Salah satu faktor yang diduga kuat sebagai pemicu kelumpuhan tidur adalah buruknya kualitas tidur seseorang.
Burukya kualitas tidur bisa saja terjadi karena beberapa alasan seperti jadwal tidur yang tidak teratur atau karena waktu tidur yang tidak tepat.
Menurut pengalaman penulis, sleep paralysis juga cenderung terjadi jika kita tidur dalam kondisi tubuh yang kelelahan.
Penulis juga biasanya mengalami sleep paralysis jika terlambat tidur terlalu lama sehingga saat itu tubuh sebenarnya sudah sangat ingin istirahat.
Selain kelelahan dan jadwal tidur yang berantakan, stress juga dapat memicu gangguan lumpuh tidur pada sebagian orang.
Beberapa study juga menyebutkan bahwa orang yang tidur dengan posisi terlentang juga rentan mengalami sleep paralysis.
Baca juga : Asam Lambung Naik? Lakukan Ini Untuk Pertolongan Pertama.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, salah satunya adalah berusaha membuka mata. Cara ini biasanya berhasil bagi saya.
Uniknya, ketika mengalami sleep paralysis, saya dapat melihat sumber cahaya meski mata belum terbuka.
Saya biasanya memanfaatkan cahaya itu untuk membantu saya membuka mata. Setelah berkonsentrasi, saya biasanya akan berhasil membuka mata dan tersentak.
Jika cara tersebut tidak berhasil, maka cara lain yang bisa dilakukan adalah berusaha menggerakkan tangan atau kaki.
Berkonsentrasilah untuk menggerakkan tangan atau kaki hingga akhirnya tersentak dan terlepas dari kelumpuhan tidur.
Jika perlu, beritahulah teman atau saudara kalian mengenai gangguan sleep paralysis yang kalian alami.
Karena adakalanya kita mendapatkan bantuan dari luar untuk bangun. Penulis sendiri pernah beberapa kali dibangunkan saat tengah lumpun tidur.
Yang paling penting, sebelum tidur biasakanlah membaca doa.
Demikian informasi singkat mengenai fenomena sleep paralysis yang dapat Edutafsi bagikan. Semoga informasi ini berguna.
Jika informasi yang Kalian baca bermanfaat, bantu edutafsi ya untuk membagikannya kepada teman-teman kalian agar manfaatnya dapat terbagi.
Oya, buat Sobat Tafsi yang pernah mengalami sleep paralysis, boleh loh berbagi pengalaman di kolom komentar. Barangkali ada sesuatu yang berguna buat dishare.
Jika Kalian pernah merasakan beberapa fenomena yang edutafsi sebutkan di atas, mungkin kalian akan panik dan ketakukan saat berhasil bangun.
Bagi sebagian orang yang mempercayai hal mistis, fenomena seperti itu disebut tindihan, yaitu adanya makhluk halus atau jin yang menindihi kita.
Tapi, benarkah gangguan tidur tersebut adalah ulah makhluk gaib?
Gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya seolah-olah ditindih oleh sesuatu yang berat dalam dunia medis disebut sebagai sleep paralysis.
Sleep paralysis atau lumpuh tidur adalah sebuah gangguan tidur yang biasanya dialami saat akan tidur, saat terlelap, atau saat akan bangun.
Ketika mengalami gangguan ini, penderita biasanya akan merasakan tubuhnya sulit digerakkan seolah-olah lumpuh.
Fenomena lumpuhnya tubuh saat tidur itu tak jarang disertai dengan halusinasi yang membuat penderita seolah melihat sosok mengerikan.
Munculnya sosok menyeramkan inilah yang kemudian membuat beberapa orang percaya bahwa itu adalah ulah makhluk gaib.
Pada kesempatan ini, edutafsi akan mengulas informasi mengenai sleep paralysis agar Sobat Tafsi tidak lagi takut saat mengalaminya.
#1 Pengalaman Penulis Mengalami Sleep Paralysis
Salah satu alasan edutafsi membagikan informasi sleep paralysis ini adalah karena penulis sendiri sudah sangat sering mengalaminya.Saya mengalami fenomena lumpuh tidur sejak SMP dan hingga sekarang kadangkala gangguan itu masih juga datang.
Awalnya saya sangat panik sampai-sampai tidak tahu harus bagaimana sebab kejadiannya terasa begitu nyata.
Malam itu, kebetulan saya baru pulang dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan karena kelelahan, saya langsung tertidur setelah mandi.
Belum lama memejamkan mata, tiba-tiba saya terbangun karena merasa ada yang aneh. Tempat tidur saya bergoyang seperti diguncang.
Dengan perasaan takut saya berusaha bangun. Tapi saya sama sekali tidak bisa membuka mata. Kaki dan tangan juga seperti terikat.
Di sela-sela usaha saya untuk bangun, saya mendengar suara petir bergemuruh. Saya juga mendengar suara beberapa teman yang malam itu sudah pergi pengajian.
Yang membuat saya heran, teman-teman saya sudah pergi sejak sebelum saya tidur dan tentu mereka sudah berada di lokasi pengajian.
Saat berhasil bangun, saya hanya berbaring di tempat tidur tanpa berani berbuat apa-apa. Untuk keluar kamar saja tidak berani.
Satu hal yang membuat saya heran, malam itu ternyata tidak ada petir sama sekali. Dan seperti dugaan saya, teman-teman saya juga tidak ada di sana.
Beberapa hari setelah itu, saya bercerita kepada nenek tentang kejadian tersebut. Nenek pun mengatakan bahwa saya ketindihan.
Nenek berpesan agar saya selalu berusaha untuk melawan (berusaha untuk bangun) jika mengalami tindihan karena jika mengalah bisa lewat alias mati.
Tentu saja saya ketakutan. Sejak saat itu, saya beberapa kali mengalami tindihan disertai penampakan yang beranekaragam.
Mulai dari lebah, pocong, hantu tanpa kepala, suara orang, sosok pria berpakaian hitam, hingga penampakan alam yang berbeda.
Sesuai pesan nenek, saya pun selalu berusaha untuk bangun setiap kali mengalami hal itu. Usaha saya adalah menyebut nama Allah dan berusaha membuka mata.
Biasanya saya akan berhasil bangun setelah berkonsentrasi membuka mata. Begitu mata terbuka, semuanya pun berakhir.
Yang tersisa hanya tubuh yang terasa lemas seperti belum makan beberapa hari. Biasanya saya akan langsung duduk dan berusaha tidak tidur untuk beberapa waktu.
Baca juga : Kemana Perginya Bulan di Siang Hari?
#2 Apa Penyebab Gangguan Sleep Paralysis?
Karena terlalu sering mengalami tindihan, saya pun akhirnya terbiasa dengan hal itu. Saya tidak lagi kaget dan sudah tahu harus berbuat apa.Setelah lulus SMP dan mulai mengenal internet, saya akhirnya mencari informasi mengenai tindihan dan saat itulah saya mengenal istilah sleep paralysis.
Menurut beberapa sumber yang saya baca saat itu, sleep paralysis adalah gangguan tidur yang cukup umum dialami oleh manusia.
Gangguan ini umumnya tidak berbahaya karena hanya akan berlangsung beberapa detik atau menit saja dan penderita akan segera terbangun.
Adanya penampakan selama fenomena ini berlangsung kemungkinan besar adalah halusinasi karena otak sudah bangun sebelum tubuh bangun.
Sleep paralysis terjadi ketika mekanisme otak dan tubuh tumpang tindih dan keduanya tidak berjalan selaras saat kita tidur.
Hal itu menyebabkan kita tersentak bangun di tengah siklus REM. Saat itu terjadi, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur setengah sadar.
Itu sebabnya, kita merasa sudah bangun tetapi tubuh terasa kaku dan sulit digerakkan. Hanya ada fikiran yang mengawang entah kemana.
Sederhananya, sleep paralysis seperti mimpi buruk. Hanya saja, kita bermimpi ketika kita sudah bangun sehingga terasa begitu nyata.
Salah satu faktor yang diduga kuat sebagai pemicu kelumpuhan tidur adalah buruknya kualitas tidur seseorang.
Burukya kualitas tidur bisa saja terjadi karena beberapa alasan seperti jadwal tidur yang tidak teratur atau karena waktu tidur yang tidak tepat.
Menurut pengalaman penulis, sleep paralysis juga cenderung terjadi jika kita tidur dalam kondisi tubuh yang kelelahan.
Penulis juga biasanya mengalami sleep paralysis jika terlambat tidur terlalu lama sehingga saat itu tubuh sebenarnya sudah sangat ingin istirahat.
Selain kelelahan dan jadwal tidur yang berantakan, stress juga dapat memicu gangguan lumpuh tidur pada sebagian orang.
Beberapa study juga menyebutkan bahwa orang yang tidur dengan posisi terlentang juga rentan mengalami sleep paralysis.
Baca juga : Asam Lambung Naik? Lakukan Ini Untuk Pertolongan Pertama.
#3 Bagaimana Cara Menghadapi Sleep Paralysis
Menurut pengalaman penulis selama ini, satu-satunya hal yang dapat dilakukan saat mengalami sleep paralysis adalah berusaha bangun.Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, salah satunya adalah berusaha membuka mata. Cara ini biasanya berhasil bagi saya.
Uniknya, ketika mengalami sleep paralysis, saya dapat melihat sumber cahaya meski mata belum terbuka.
Saya biasanya memanfaatkan cahaya itu untuk membantu saya membuka mata. Setelah berkonsentrasi, saya biasanya akan berhasil membuka mata dan tersentak.
Jika cara tersebut tidak berhasil, maka cara lain yang bisa dilakukan adalah berusaha menggerakkan tangan atau kaki.
Berkonsentrasilah untuk menggerakkan tangan atau kaki hingga akhirnya tersentak dan terlepas dari kelumpuhan tidur.
Jika perlu, beritahulah teman atau saudara kalian mengenai gangguan sleep paralysis yang kalian alami.
Karena adakalanya kita mendapatkan bantuan dari luar untuk bangun. Penulis sendiri pernah beberapa kali dibangunkan saat tengah lumpun tidur.
Yang paling penting, sebelum tidur biasakanlah membaca doa.
Demikian informasi singkat mengenai fenomena sleep paralysis yang dapat Edutafsi bagikan. Semoga informasi ini berguna.
Jika informasi yang Kalian baca bermanfaat, bantu edutafsi ya untuk membagikannya kepada teman-teman kalian agar manfaatnya dapat terbagi.
Oya, buat Sobat Tafsi yang pernah mengalami sleep paralysis, boleh loh berbagi pengalaman di kolom komentar. Barangkali ada sesuatu yang berguna buat dishare.
Post a Comment