Edutafsi.com - Cerita horor berdasarkan kisah nyata. Hai Sobat Tafsi, konten ini merupakan konten pertama untuk kategori pengalaman horor yang sengaja edutafsi tambahkan dalam menu, khususnya dalam menu kategori hiburan. Kategori ini sengaja ditambahkan karena konten di edutafsi secara umum merupakan konten bahan belajar yang isinya tergolong serius.
Agar tidak terlalu jenuh dengan kegiatan belajar, maka edutafsi berinisiatif menambahkan beberapa konten di kategori hiburan termasuk cerita horor ini.
Harapannya sih, pembaca dapat rehat sejenak dari rutinitas belajar sehingga tidak terlalu diporsir dan semoga dapat mengobati kejenuhan yang ada.
Nah, pada konten pertama ini, penulis akan menceritakan pengalaman pribadi penulis ketika duduk di bangku sekolah menengah atas.
Jadi, waktu SMA dulu, saya ngekos di salah satu rumah yang letaknya tidak begitu jauh dari sekolah. Kira-kira menghabiskan waktu 8 menit berjalan kaki.
Dulu kos-kosan anak sekolah umumnya campur dengan pemilik rumah. Jadi, anak kos tinggal serumah dengan bapak dan ibu kos.
Saya adalah satu-satunya anak kos pria di rumah itu. Tapi saya tidak tidur sendirian karena kebetulan anak bapak kos yang laki-laki tidur sekamar dengan saya.
Seperti biasa, setelah makan malam, saya dan teman-teman menghabiskan waktu bersama di ruang tengah untuk berbincang-bincang.
Sekitar pukul 10 malam, saya memutuskan untuk tidur lebih awal karena malam itu mata saya terasa sangat berat.
Kemungkinan saya kelelahan karena hari itu aktivitas di sekolah cukup padat ditambah les tambahan yang dilaksanakan hingga sore hari.
Dan seperti biasa, ketika tidur dalam kondisi lelah, biasanya saya akan mengalami fenomena aneh yang sebagian orang menyebutnya tindihan.
Tindihan atau erep-erep merupakan fenomena di mana seseorang yang tidur merasa tubuhnya ditindih oleh sesuatu yang berat sehingga sulit bergerak.
Orang zaman dulu sih biasanya mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal ghaib. Menurut mereka, tindihan adalah ulah setan atau jin yang menggangu manusia.
Biasanya, ketika mengalami tindihan, saya merasa nafas menjadi agak sesak dan tubuh (atau mungkin nyawa) seperti melayang-layang.
Tapi tidak seperti biasanya, kali ini saya tidak merasakan sesuatu menindih tubuh saya. Semua terlihat biasa saja, hanya saja saya merasa harus bangun.
Masalahnya, ketika mengalami tindihan, akan sangat sulit untuk membuka mata. Sehingga saya berusaha sekuat tenaga untuk membukanya.
Note : yang aneh dari fenomena ini, meskipun mata saya tertutup, tapi saya seolah-olah bisa melihat sesuatu di sekitar saya seperti lemari, pintu, dan sebagainya.
Nah, dalam kondisi setengah sadar setengah tidur itu, saya bisa mendengar semua suara yang ada di sekitar ruangan atau di seluruh rumah itu.
Saya bisa mendengar teman-teman kos saya berbincang-bincang di ruang tengah. Saya bahkan bisa mendengar suara anak-anak yang berteriak seperti sedang bermain.
Dalam sesaat saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin ada anak-anak bermain di luar rumah di malam hari seperti itu?
Note : sebenarnya saya sudah paham betul bahwa apa yang saya dengar bukanlah suatu kenyataan. Karena saya yakin semua orang pasti sudah tidur saat itu.
Dan lagipula, dari beberapa kali pengalaman tindihan, saya memang selalu melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Sesaat kemudian, suara-suara itu menghilang seolah-olah lenyap begitu saja seperti halnya adegan dalam film yang silih berganti.
Saya semakin tidak nyaman dengan kondisi itu. Bukan karena takut dengan segala hal yang saya dengar, tapi karena saya merasa tubuh saya semakin ringan.
Sulit untuk menjelaskannya tapi saya merasa seolah-olah arwah saya akan keluar dari tubuh. Saya merasa ada sesuatu yang akan lepas dari tubuh saya.
Tak berapa lama setelah itu, saya melihat sosok berwarna hitam menyerupai seorang pria yang entah sejak kapan berada di depan pintu kamar.
Oya, sekali lagi saya tidak tahu persis bagaimana posisi mata saya, yang jelas saya bisa melihat sosok itu berjalan mendekati ranjang tempat saya tidur.
Sambil terus berusaha untuk bangun, saya dapat merasakan bahwa sosok itu sudah berada di samping tempat tidur, tepat di sebelah kepala saya.
Sosok itu kemudian memasangkan sesuatu (seperti headset) ke telinga saya dan kemudian memasang sebuah musik dengan volume yang sangat keras.
Saya tidak tahu lagu apa yang diputar tapi saya bisa mengenali jenis musik tersebut seperti musik metal yang keras dan kencang.
Saking kerasnya, saya mulai merasakan telinga saya menjadi panas dan sakit. Tentu saja saat itu saya berusaha untuk melepas headset tersebut.
Tapi, seperti kebanyakn orang yang mengalami tindihan, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya mencoba menggerakkan tangan tapi sia-sia.
Saya sempat mencoba untuk berteriak tapi kemudian saya sadar bahwa itu juga tidak akan berhasil. Jadi, saya mencoba memikirkan jalan lain.
Biasanya, saya selalu mengandalkan mata untuk bangun. Saya hanya harus membuka mata agar fenomena aneh yang saya alami berakhir.
Tapi malam itu saya sama sekali tidak berhasil membuka mata. Sudah berusaha keras untuk fokus namun tetap tidak berhasil.
Musik yang terpasang di telinga saya semakin keras sampai saya bisa merasakan dahi saya berkernyit dan kepala saya menjadi sakit.
Dalam kondisi hampir putus asa, saya berniat untuk menyerah. Saya berniat untuk tidur saja dan membiarkan kemungkinan buruk apa yang terjadi.
Tapi sekali lagi saya ingat pesan nenek, bahwa saat mengalami tindihan harus dilawan dan harus bangun. Kalau tidak bisa lewat alias mati.
Di antara putus asa dan takut mati, akhirnya saya berhasil memerengkan kepala saya ke kiri. Dan saat itu saya melihat seseorang tersenyum ke arah saya.
Saya semakin panik karena saya sangat mengenali sosok itu. Sosok yang terbaring di sebelah saya itu tidak lain tidak bukan adalah diri saya sendiri.
Setidaknya itulah yang saya simpulkan karena orang itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan saya.
Saya akhirnya tersentak dan berhasil bangun. Anehnya, saat bangun, saya tidur dalam kondisi berbaring dengan wajah menghadap ke atas.
Dengan segera saya melihat ke samping kiri dan mendapati anak bapak kos sedang tidur dengan posisi membelakangi saya.
Sontak saja hal itu membuat saya takut. Meski saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi tetap saja hal itu benar-benar seperti nyata.
Satu hal yang membuat saya semakin takut dan bingung adalah apa yang saya temukan di pagi hari keesokan harinya.
Saat bangun dan merapikan tempat tidur, saya tersadar bahwa ada bercak darah di atas bantal dan setelah saya selidiki, ternyata darah itu berasal dari telinga saya.
Siang harinya, ketika sedang mengikuti pelajaran olahraga, lagi-lagi telinga saya mengeluarkan darah yang membuat saya izin untuk pulang lebih awal.
Sebenarnya, melihat sosok lain yang menyerupai saya bukanlah kali pertama saya alami. Pada malam lain sebelum kejadian itu saya juga mengalami hal serupa.
Saat itu, saya mengalami tindihan dan seperti biasa banyak kejadian aneh (suara dan penampakan) yang saya lihat.
Hanya saja malam itu kondisinya berbeda dengan tindihan lain yang biasa saya alami. Malam itu saya seolah-olah berjalan menuju kamar mandi.
Jadi, saat itu saya sadar bahwa saya sedang tidur dan berusaha bangun, tapi di waktu bersamaan saya merasa saya berjalan ke kamar mandi. Seperti mimpi, tapi sadar.
Entah! Gak tahu jelasinnya gimana.
Nah, setibanya di kamar mandi, saya melihat sepasang mata bola yang menatap ke arah saya dari balik lubang ventilasi udara di atas bak air.
Ketika saya perhatikan, saya ternyata sosok tersebut adalah diri saya sendiri namun sosok itu memiliki wajah yang pucat seperti mayat.
Alhasil saya tersentak dan terbangun.
Sebenarnya saya tidak bisa memastikan apakah saya bermimpi atau hanya berhalusinasi. Tapi yang pasti saya tahu bahwa saya sedang tidur dan berusaha untuk bangun.
Saya sudah sering menceritakan kejadian itu ke beberapa orang tapi sama seperti nenek, mereka juga bilang itu tindihan.
Tapi sumpah, semua kejadian yang saya lihat itu benar-benar nyata. Suasana dan suaranya itu bisa saya dengar dengan jelas layaknya orang sadar.
Menurut informasi yang saya lihat di internet, fenomena seperti itu dikenal dengan istilah sleep paralysis atau lumpuh tidur.
Jadi, menurut medis itu sama sekali bukan ulah makhluk halus dan penampakan yang terlihat selama proses itu hanyalah halusinasi.
Sebenarnya saya merasa senang dan tenang bahwa semua itu hanyalah gangguan tidur yang sebagian orang juga mengalaminya.
Hanya saja, ada beberapa hal yang saya rasa berbeda dengan penjelasan yang saya baca di internet. Salah satunya adalah durasi kejadian.
Menurut info yang saya baca, sleep paralysis biasanya berlangsung dalam waktu yang tidak lama sekitar 5 sampai 10 menit.
Lah, masalahnya, saya beberapa kali mengalami tindihan dalam kurun waktu yang cukup lama, mungkin hampir satu jam.
Dan anehnya lagi, ketika sedang letih parah, biasanya saya langsung mengalami fenomena aneh sesaat begitu mata terpejam.
Bahkan jika saya berhasil membuka mata (sebelum terlalu jauh) dan mencoba untuk tidur lagi, kejadian itu langsung terjadi lagi.
Biasanya, saya akan merasa seolah-olah tubuh menjadi sangat ringan dan atmosfir di sekitar saya berubah drastis.
Nah, saat itulah biasanya suara-suara atau sosok-sosok yang tadinya tidak ada menjadi ada dan terdengar atau terlihat begitu nyata.
Oleh karena itu, saya hingga saat ini tidak benar-benar yakin bahwa apa yang saya alami adalah sleep paralysis. Tapi juga tidak tahu apa itu sebenarnya.
Nah, Sobat Tafsi, demikian pengalaman horor melihat sosok lain menyerupai diri sendiri yang penulis alami.
Menurut Kalian gimana? Apakah fenomena yang saya alami adalah ulah makhluk halus atau hanya sebuah halusinasi? Komen di bawah ya.
Oya, buat Kalian yang punya pengalaman horor yang serem, boleh loh dishare di kolom komentar. Atau kirim ke email kita buat dipost di blog ini.
Agar tidak terlalu jenuh dengan kegiatan belajar, maka edutafsi berinisiatif menambahkan beberapa konten di kategori hiburan termasuk cerita horor ini.
Harapannya sih, pembaca dapat rehat sejenak dari rutinitas belajar sehingga tidak terlalu diporsir dan semoga dapat mengobati kejenuhan yang ada.
Nah, pada konten pertama ini, penulis akan menceritakan pengalaman pribadi penulis ketika duduk di bangku sekolah menengah atas.
Jadi, waktu SMA dulu, saya ngekos di salah satu rumah yang letaknya tidak begitu jauh dari sekolah. Kira-kira menghabiskan waktu 8 menit berjalan kaki.
Dulu kos-kosan anak sekolah umumnya campur dengan pemilik rumah. Jadi, anak kos tinggal serumah dengan bapak dan ibu kos.
Saya adalah satu-satunya anak kos pria di rumah itu. Tapi saya tidak tidur sendirian karena kebetulan anak bapak kos yang laki-laki tidur sekamar dengan saya.
Seperti biasa, setelah makan malam, saya dan teman-teman menghabiskan waktu bersama di ruang tengah untuk berbincang-bincang.
Sekitar pukul 10 malam, saya memutuskan untuk tidur lebih awal karena malam itu mata saya terasa sangat berat.
Kemungkinan saya kelelahan karena hari itu aktivitas di sekolah cukup padat ditambah les tambahan yang dilaksanakan hingga sore hari.
Dan seperti biasa, ketika tidur dalam kondisi lelah, biasanya saya akan mengalami fenomena aneh yang sebagian orang menyebutnya tindihan.
Tindihan atau erep-erep merupakan fenomena di mana seseorang yang tidur merasa tubuhnya ditindih oleh sesuatu yang berat sehingga sulit bergerak.
Orang zaman dulu sih biasanya mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal ghaib. Menurut mereka, tindihan adalah ulah setan atau jin yang menggangu manusia.
Biasanya, ketika mengalami tindihan, saya merasa nafas menjadi agak sesak dan tubuh (atau mungkin nyawa) seperti melayang-layang.
Tapi tidak seperti biasanya, kali ini saya tidak merasakan sesuatu menindih tubuh saya. Semua terlihat biasa saja, hanya saja saya merasa harus bangun.
Masalahnya, ketika mengalami tindihan, akan sangat sulit untuk membuka mata. Sehingga saya berusaha sekuat tenaga untuk membukanya.
Note : yang aneh dari fenomena ini, meskipun mata saya tertutup, tapi saya seolah-olah bisa melihat sesuatu di sekitar saya seperti lemari, pintu, dan sebagainya.
Nah, dalam kondisi setengah sadar setengah tidur itu, saya bisa mendengar semua suara yang ada di sekitar ruangan atau di seluruh rumah itu.
Saya bisa mendengar teman-teman kos saya berbincang-bincang di ruang tengah. Saya bahkan bisa mendengar suara anak-anak yang berteriak seperti sedang bermain.
Dalam sesaat saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin ada anak-anak bermain di luar rumah di malam hari seperti itu?
Note : sebenarnya saya sudah paham betul bahwa apa yang saya dengar bukanlah suatu kenyataan. Karena saya yakin semua orang pasti sudah tidur saat itu.
Dan lagipula, dari beberapa kali pengalaman tindihan, saya memang selalu melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Sesaat kemudian, suara-suara itu menghilang seolah-olah lenyap begitu saja seperti halnya adegan dalam film yang silih berganti.
Saya semakin tidak nyaman dengan kondisi itu. Bukan karena takut dengan segala hal yang saya dengar, tapi karena saya merasa tubuh saya semakin ringan.
Sulit untuk menjelaskannya tapi saya merasa seolah-olah arwah saya akan keluar dari tubuh. Saya merasa ada sesuatu yang akan lepas dari tubuh saya.
Tak berapa lama setelah itu, saya melihat sosok berwarna hitam menyerupai seorang pria yang entah sejak kapan berada di depan pintu kamar.
Oya, sekali lagi saya tidak tahu persis bagaimana posisi mata saya, yang jelas saya bisa melihat sosok itu berjalan mendekati ranjang tempat saya tidur.
Sambil terus berusaha untuk bangun, saya dapat merasakan bahwa sosok itu sudah berada di samping tempat tidur, tepat di sebelah kepala saya.
Sosok itu kemudian memasangkan sesuatu (seperti headset) ke telinga saya dan kemudian memasang sebuah musik dengan volume yang sangat keras.
Saya tidak tahu lagu apa yang diputar tapi saya bisa mengenali jenis musik tersebut seperti musik metal yang keras dan kencang.
Saking kerasnya, saya mulai merasakan telinga saya menjadi panas dan sakit. Tentu saja saat itu saya berusaha untuk melepas headset tersebut.
Tapi, seperti kebanyakn orang yang mengalami tindihan, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya mencoba menggerakkan tangan tapi sia-sia.
Saya sempat mencoba untuk berteriak tapi kemudian saya sadar bahwa itu juga tidak akan berhasil. Jadi, saya mencoba memikirkan jalan lain.
Biasanya, saya selalu mengandalkan mata untuk bangun. Saya hanya harus membuka mata agar fenomena aneh yang saya alami berakhir.
Tapi malam itu saya sama sekali tidak berhasil membuka mata. Sudah berusaha keras untuk fokus namun tetap tidak berhasil.
Musik yang terpasang di telinga saya semakin keras sampai saya bisa merasakan dahi saya berkernyit dan kepala saya menjadi sakit.
Dalam kondisi hampir putus asa, saya berniat untuk menyerah. Saya berniat untuk tidur saja dan membiarkan kemungkinan buruk apa yang terjadi.
Tapi sekali lagi saya ingat pesan nenek, bahwa saat mengalami tindihan harus dilawan dan harus bangun. Kalau tidak bisa lewat alias mati.
Di antara putus asa dan takut mati, akhirnya saya berhasil memerengkan kepala saya ke kiri. Dan saat itu saya melihat seseorang tersenyum ke arah saya.
Saya semakin panik karena saya sangat mengenali sosok itu. Sosok yang terbaring di sebelah saya itu tidak lain tidak bukan adalah diri saya sendiri.
Setidaknya itulah yang saya simpulkan karena orang itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan saya.
Saya akhirnya tersentak dan berhasil bangun. Anehnya, saat bangun, saya tidur dalam kondisi berbaring dengan wajah menghadap ke atas.
Dengan segera saya melihat ke samping kiri dan mendapati anak bapak kos sedang tidur dengan posisi membelakangi saya.
Sontak saja hal itu membuat saya takut. Meski saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi tetap saja hal itu benar-benar seperti nyata.
Satu hal yang membuat saya semakin takut dan bingung adalah apa yang saya temukan di pagi hari keesokan harinya.
Saat bangun dan merapikan tempat tidur, saya tersadar bahwa ada bercak darah di atas bantal dan setelah saya selidiki, ternyata darah itu berasal dari telinga saya.
Siang harinya, ketika sedang mengikuti pelajaran olahraga, lagi-lagi telinga saya mengeluarkan darah yang membuat saya izin untuk pulang lebih awal.
Sebenarnya, melihat sosok lain yang menyerupai saya bukanlah kali pertama saya alami. Pada malam lain sebelum kejadian itu saya juga mengalami hal serupa.
Saat itu, saya mengalami tindihan dan seperti biasa banyak kejadian aneh (suara dan penampakan) yang saya lihat.
Hanya saja malam itu kondisinya berbeda dengan tindihan lain yang biasa saya alami. Malam itu saya seolah-olah berjalan menuju kamar mandi.
Jadi, saat itu saya sadar bahwa saya sedang tidur dan berusaha bangun, tapi di waktu bersamaan saya merasa saya berjalan ke kamar mandi. Seperti mimpi, tapi sadar.
Entah! Gak tahu jelasinnya gimana.
Nah, setibanya di kamar mandi, saya melihat sepasang mata bola yang menatap ke arah saya dari balik lubang ventilasi udara di atas bak air.
Ketika saya perhatikan, saya ternyata sosok tersebut adalah diri saya sendiri namun sosok itu memiliki wajah yang pucat seperti mayat.
Alhasil saya tersentak dan terbangun.
Sebenarnya saya tidak bisa memastikan apakah saya bermimpi atau hanya berhalusinasi. Tapi yang pasti saya tahu bahwa saya sedang tidur dan berusaha untuk bangun.
Saya sudah sering menceritakan kejadian itu ke beberapa orang tapi sama seperti nenek, mereka juga bilang itu tindihan.
Tapi sumpah, semua kejadian yang saya lihat itu benar-benar nyata. Suasana dan suaranya itu bisa saya dengar dengan jelas layaknya orang sadar.
Menurut informasi yang saya lihat di internet, fenomena seperti itu dikenal dengan istilah sleep paralysis atau lumpuh tidur.
Jadi, menurut medis itu sama sekali bukan ulah makhluk halus dan penampakan yang terlihat selama proses itu hanyalah halusinasi.
Sebenarnya saya merasa senang dan tenang bahwa semua itu hanyalah gangguan tidur yang sebagian orang juga mengalaminya.
Hanya saja, ada beberapa hal yang saya rasa berbeda dengan penjelasan yang saya baca di internet. Salah satunya adalah durasi kejadian.
Menurut info yang saya baca, sleep paralysis biasanya berlangsung dalam waktu yang tidak lama sekitar 5 sampai 10 menit.
Lah, masalahnya, saya beberapa kali mengalami tindihan dalam kurun waktu yang cukup lama, mungkin hampir satu jam.
Dan anehnya lagi, ketika sedang letih parah, biasanya saya langsung mengalami fenomena aneh sesaat begitu mata terpejam.
Bahkan jika saya berhasil membuka mata (sebelum terlalu jauh) dan mencoba untuk tidur lagi, kejadian itu langsung terjadi lagi.
Biasanya, saya akan merasa seolah-olah tubuh menjadi sangat ringan dan atmosfir di sekitar saya berubah drastis.
Nah, saat itulah biasanya suara-suara atau sosok-sosok yang tadinya tidak ada menjadi ada dan terdengar atau terlihat begitu nyata.
Oleh karena itu, saya hingga saat ini tidak benar-benar yakin bahwa apa yang saya alami adalah sleep paralysis. Tapi juga tidak tahu apa itu sebenarnya.
Nah, Sobat Tafsi, demikian pengalaman horor melihat sosok lain menyerupai diri sendiri yang penulis alami.
Menurut Kalian gimana? Apakah fenomena yang saya alami adalah ulah makhluk halus atau hanya sebuah halusinasi? Komen di bawah ya.
Oya, buat Kalian yang punya pengalaman horor yang serem, boleh loh dishare di kolom komentar. Atau kirim ke email kita buat dipost di blog ini.
Post a Comment