Edutafsi.com - Dalam bahasa Indonesia, seringkali kita menemukan kata-kata yang memiliki kesamaan dalam hal tulisan atau bunyi namun memiliki makna yang berbeda. Sebagian besar kata tersebut bahkan dapat diletakkan dalam sebuah kalimat yang sama sehingga makna dari kata-kata tersebut bergantung pada konteks kalimatnya. Homofon, homograf, dan homonim merupakan tiga istilah yang menyatakan hubungan dua kata berdasarkan tulisan, bunyi atau pelafalan, dan maknanya. Pada kesempatan sebelumnya, edutafsi juga telah membahas pengertian dan contoh dari ketiga istilah ini. Dari segi arti, ketiganya jelas berbeda. Akan tetapi, karena satu atau beberapa hal, terkadang kita kesulitan untuk membedakan ketiga istilah tersebut. Tak jarang, kita keliru menyebutkan contoh kata yang tergolong homofon, homograf, atau homonim.
Pada kesempatan kali ini, edutafsi ingin berbagi tips kepada teman-teman semua cara menghapal dan memahami istilah homofon, homograf, dan homonim sehingga teman-teman dapat dengan mudah membedakan ketiga istilah tersebut serta memberikan contohnya sekaligus menggunakan contohnya ke dalam kalimat.
Pada dasarnya, perbedaan antara homofon, homograf, dan homonim dapat dilihat dengan jelas jika kita memahami defenisi dari masing-masing istilah tersebut. Akan tetapi, adakalanya kita lupa pengertian suatu istilah sehingga sama sekali tidak bisa menyebutkan contoh atau tertukar dalam memberikan pengertian dan contoh. Dengan tips yang akan edutafsi berikan, dijamin teman-teman akan mudah mengingatnya.
Untuk mengingat pengertian dari homofon, kita bisa mengingat kata "Fon" sebagai "Handphone" atau "Telepon". Kedua benda tersebut merupakan benda yang dapat mengeluarkan bunyi. Dengan menganalogikan kata fon sebagai telepon maka kita bisa langsung mengingat homofon sebagai kesamaan bunyi.
Selanjutnya yang perlu diingat adalah aspek tulisan dan makna. Homofon merupakan kata yang bunyi atau pelafalannya sama tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Karena tulisannya berbeda, homofon termasuk mudah untuk dikenali dan disebutkan contohnya.
Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung homofon beserta maknanya:
1). Bang (kakak laki-laki) Tono bekerja di bank (lembaga keuangan) Mandiri
2). Pak guru sangsi (ragu-ragu) untuk memberikan sanksi (hukuman) pada Bowo
3). Massa (kelembaman) benda tidak bergantung pada masa (waktu).
Perhatikan kata-kata yang digarisbawahi pada ketiga contoh di atas. Kata-kata yang digarisbawahi tersebut merupakan contoh pasangan kata yang memiliki hubungan homofon atau kesamaan bunyi tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Makna tiap kata ditulis dalam tanda kurung agar mempermudah teman-teman untuk memahami maksud kalimat tersebut.
Nah, untuk mengingat defenisi ini, teman-teman dapat mengingat kata "Graf" sebagai "Kaligrafi". Kaligrafi merupakan salah satu bentuk karya seni dalam bentuk tulisan. Dengan menganalogikan graf sebagai kaligrafi, maka teman-teman akan lebih mudah mengingat homograf sebagai kesamaan tulisan.
Jadi, homograf merupakan kata yang tulisan atau ejaannya sama tetapi bunyi dan maknanya berbeda. Contoh homograf cukup banyak ditemukan dalam kalimat sehari-hari.
Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung homograf beserta maknanya:
1). Ibu tahu (mengerti) cara membuat tahu (produk olahan kedelai)
2). Per (pegas) pada mesin itu harus diganti per (tiap-tiap) tanggal 1
3). Mental (watak) anak zaman sekarang mental (berbalik arah) jika dinasihati.
Pada tiga contoh kalimat di atas, perhatikan kata-kata yang digarisbawahi dan kata yang di dalam kurung. Kata yang digarisbawahi merupakan pasangan kata yang memiliki hubungan homograf sedangkan kata yang di dalam kurung menyatakan makna dari masing-masing kata yang digarisbawahi.
Baca juga : Kumpulan contoh Homofon, Homograf, dan Homonim.
Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung homonim beserta maknanya:
1). Bisa (racun) ular bisa (dapat) menyebabkan kematian
2). Bulan (periode waktu) ini kita akan melihat bulan (satelit bumi) Purnama
3). Ruang rapat (pertemuan) siang ini sangat rapat (tidak renggang).
Kata-kata yang digarisbawahi dalam setiap contoh kalimat di atas merupakan pasangan kata yang memiliki hubungan homonim. Kata yang di dalam kurung menjelaskan makna atau arti dari kata-kata tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga istilah tersebut memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memiliki makna yang berbeda. Oleh karena itu, faktor pembeda ketiganya terletak pada tulisan dan bunyinya. Sebagai bahan pembanding, perhatikan gambar di bawah ini.
Dengan kata lain, istilah homofon, homograf, dan homonim dapat kita bedakan dengan mengingat aspek apa yang sama, apakah bunyinya, tulisannya, atau keduanya. Berikut perbandingannya :
1). Homofon (sama bunyi) → Bunyinya yang sama
2). Homograf (sama tulisan) → tulisannya yang sama
3). Homonim (sama nama) → Bunyi dan tulisannya sama.
Baca juga : Jenis-jenis Gaya Bahasa dalam Bahasa Indonesia.
Teman-teman juga bisa mempelajari perbedaan homofon, homograf, dan homonim melalui video pembelajaran yang telah edutafsi siapkan. Berikut lampiran video untuk topik homofon, homograf, dan homonim. Oh ya, dukung kita terus ya dengan share video ini ke teman-teman kamu.
Demikian tips cara membedakan homofon, homograf, dan homonim dari edutafsi. Semoga tips singkat ini dapat membantu teman-teman untuk memahami ketiga istilah tersebut. Jika pembahasan kali ini bermanfaat, bantu edutafsi ya untuk membagikan konten ini kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia. Terimakasih.
Pada kesempatan kali ini, edutafsi ingin berbagi tips kepada teman-teman semua cara menghapal dan memahami istilah homofon, homograf, dan homonim sehingga teman-teman dapat dengan mudah membedakan ketiga istilah tersebut serta memberikan contohnya sekaligus menggunakan contohnya ke dalam kalimat.
Pada dasarnya, perbedaan antara homofon, homograf, dan homonim dapat dilihat dengan jelas jika kita memahami defenisi dari masing-masing istilah tersebut. Akan tetapi, adakalanya kita lupa pengertian suatu istilah sehingga sama sekali tidak bisa menyebutkan contoh atau tertukar dalam memberikan pengertian dan contoh. Dengan tips yang akan edutafsi berikan, dijamin teman-teman akan mudah mengingatnya.
A. Apa yang Dimaksud dengan Homofon?
Pertama, mari kita tinjau apa itu homofon. Secara sederhana istilah homofon dapat diuraikan menjadi dua suku kata yaitu homo dan fon. Homo artinya sama sedangkan fon artinya bunyi. Jadi, homofon secara sederhana dapat diartikan sebagai kata yang bunyinya sama.Untuk mengingat pengertian dari homofon, kita bisa mengingat kata "Fon" sebagai "Handphone" atau "Telepon". Kedua benda tersebut merupakan benda yang dapat mengeluarkan bunyi. Dengan menganalogikan kata fon sebagai telepon maka kita bisa langsung mengingat homofon sebagai kesamaan bunyi.
Selanjutnya yang perlu diingat adalah aspek tulisan dan makna. Homofon merupakan kata yang bunyi atau pelafalannya sama tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Karena tulisannya berbeda, homofon termasuk mudah untuk dikenali dan disebutkan contohnya.
Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung homofon beserta maknanya:
1). Bang (kakak laki-laki) Tono bekerja di bank (lembaga keuangan) Mandiri
2). Pak guru sangsi (ragu-ragu) untuk memberikan sanksi (hukuman) pada Bowo
3). Massa (kelembaman) benda tidak bergantung pada masa (waktu).
Perhatikan kata-kata yang digarisbawahi pada ketiga contoh di atas. Kata-kata yang digarisbawahi tersebut merupakan contoh pasangan kata yang memiliki hubungan homofon atau kesamaan bunyi tetapi tulisan dan maknanya berbeda. Makna tiap kata ditulis dalam tanda kurung agar mempermudah teman-teman untuk memahami maksud kalimat tersebut.
B. Apa yang Dimaksud dengan Homograf?
Dengan cara yang sama, homograf dapat kita uraikan menjadi dua suku kata yaitu homo yang artinya sama dan graf yag artinya tulisan. Dengan demikian secara sederhana istilah homograf dapat diartikan sebagai kata yang tulisannya sama.Nah, untuk mengingat defenisi ini, teman-teman dapat mengingat kata "Graf" sebagai "Kaligrafi". Kaligrafi merupakan salah satu bentuk karya seni dalam bentuk tulisan. Dengan menganalogikan graf sebagai kaligrafi, maka teman-teman akan lebih mudah mengingat homograf sebagai kesamaan tulisan.
Jadi, homograf merupakan kata yang tulisan atau ejaannya sama tetapi bunyi dan maknanya berbeda. Contoh homograf cukup banyak ditemukan dalam kalimat sehari-hari.
Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung homograf beserta maknanya:
1). Ibu tahu (mengerti) cara membuat tahu (produk olahan kedelai)
2). Per (pegas) pada mesin itu harus diganti per (tiap-tiap) tanggal 1
3). Mental (watak) anak zaman sekarang mental (berbalik arah) jika dinasihati.
Pada tiga contoh kalimat di atas, perhatikan kata-kata yang digarisbawahi dan kata yang di dalam kurung. Kata yang digarisbawahi merupakan pasangan kata yang memiliki hubungan homograf sedangkan kata yang di dalam kurung menyatakan makna dari masing-masing kata yang digarisbawahi.
Baca juga : Kumpulan contoh Homofon, Homograf, dan Homonim.
C. Apa yang Dimaksud dengan Homonim?
Homonim jika diuraikan terdiri dari homo yang artinya sama dan nim yang artinya nama. Untuk mengingatnya, analogikan saja nim sebagai nama. Jika namanya sama otomatis tulisan dan bunyinya sama. Jadi, secara sederhana homonim dapat diartikan sebagai kata yang tulisan dan bunyinya sama tetapi maknanya berbeda.Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung homonim beserta maknanya:
1). Bisa (racun) ular bisa (dapat) menyebabkan kematian
2). Bulan (periode waktu) ini kita akan melihat bulan (satelit bumi) Purnama
3). Ruang rapat (pertemuan) siang ini sangat rapat (tidak renggang).
Kata-kata yang digarisbawahi dalam setiap contoh kalimat di atas merupakan pasangan kata yang memiliki hubungan homonim. Kata yang di dalam kurung menjelaskan makna atau arti dari kata-kata tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga istilah tersebut memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memiliki makna yang berbeda. Oleh karena itu, faktor pembeda ketiganya terletak pada tulisan dan bunyinya. Sebagai bahan pembanding, perhatikan gambar di bawah ini.
Dengan kata lain, istilah homofon, homograf, dan homonim dapat kita bedakan dengan mengingat aspek apa yang sama, apakah bunyinya, tulisannya, atau keduanya. Berikut perbandingannya :
1). Homofon (sama bunyi) → Bunyinya yang sama
2). Homograf (sama tulisan) → tulisannya yang sama
3). Homonim (sama nama) → Bunyi dan tulisannya sama.
Baca juga : Jenis-jenis Gaya Bahasa dalam Bahasa Indonesia.
Teman-teman juga bisa mempelajari perbedaan homofon, homograf, dan homonim melalui video pembelajaran yang telah edutafsi siapkan. Berikut lampiran video untuk topik homofon, homograf, dan homonim. Oh ya, dukung kita terus ya dengan share video ini ke teman-teman kamu.
Demikian tips cara membedakan homofon, homograf, dan homonim dari edutafsi. Semoga tips singkat ini dapat membantu teman-teman untuk memahami ketiga istilah tersebut. Jika pembahasan kali ini bermanfaat, bantu edutafsi ya untuk membagikan konten ini kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia. Terimakasih.
Post a Comment